WERKSTUK
Tanaman Cabe Kriting
(Capsicum annuum L)
Disusun oleh :
Nama :Fajar Padamaran
Gol/ Kelompok :______________
Nama Asisten :______________
Nama Asisten :______________
Karya tulis ini disusun sebagai tugas akhir praktikum Struktur Perkembangan
Tumbuhan I
Laboratorium Biologi
Universitas Ahmad Dahlan
Yogyakarta
Halaman Pengesahan
Werkstuk dengan judul “ Tanaman Cabe Kriting (Capsicum annuum L)” disusun sebagai tugas akhir praktikum Struktur Perkembangan Tumbuhan I di Laboratorium Biologi Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta telah disetujui dan disahkan oleh asisten pada tanggal :
Yogyakarta, 4 Juni 2015
Mengetahui,
Asisten Pembimbing Praktikan
Asisten Kelompok
Kata Pengantar
Puji syukur penyusun ucapkan atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga Werkstuk yang berjudul “Tanaman Cabe Kriting (Capsicum annuum L)” ini dapat terselesaikan dengan baik dan tepat pada waktunya. Westruk ini disusun untuk memenuhi tugas akhir dari Praktikum Struktur Perkembangan Tumbuhan I.
Dalam kesempatan ini penyusun mengucapkan terimakasih kepada pihak yang membantu dalam penyusunan laporan ini, yaitu:
- Dra. Zuchrotus Salamah, M.si, selaku dosen pengampu Struktur Perkembangan Tumbuhan I.
- Asisten, selaku asisten pembimbing praktikum Struktur Perkembangan Tumbuhan I.
- Teman-Teman prodi Biologi, yang telah membantu sehingga Werkstuk ini dapat terselesaikan.
Penyusun menyadari bahwa dalam penyusunan werkstuk ini jauh dari sempurna, baik dari segi penyusunan, bahasa, ataupun penulisannya. Oleh karena itu penyusun mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun, sehingga menjadi acuan dalam bekal pengalaman bagi penulis. Semoga werkstuk ini dapat bermanfaat dan berguna bagi penyusun dan pembaca sekalian.
Yogyakarta, 4 Juni 2015
Penyusun
Daftar isi
Halaman Judul...............................................................
Halaman Pengesahan....................................................
Kata Pengantar..............................................................
Daftar Isi ......................................................................
BAB I PENDAHULUAN.............................................
BAB II DETERMINASI DAN KLASIFIKASI...........
A. DETERMINASI...................................................
B. KLASIFIKASI......................................................
BAB III HABITATIO
A. Habitat..................................................................
BAB IV DESKRIPTIO
1. Organa Nutritiva...................................................
2. Organa Reproduktiva............................................
BAB V RINGKASAN.................................................
DAFTAR PUSTAKA...................................................
LAMPIRAN ...............................................................
BAB I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
Tanaman cabai merah termasuk tanaman semusim yang tergolong ke dalam suku Solonaceae. Buah cabai sangat digemari karena memilki rasa pedas dan dapat merangsang selera makan. Selain itu, buah cabai memiliki banyak kandungan gizi dan vitamin, diantaranya kalori, protein, lemak, karbohidrat, kalsium, vitamin A, B1 dan vitamin C (Prayudi, 2010).
Secara umum cabai merah dapat ditanam di lahan basah (sawah) dan lahan kering (tegalan). Cabai merah dapat tumbuh dengan baik pada daerah yang mempunyai ketinggian sampai 900 m dari permukaan laut dan tekstur tanah remah (Sudiono, 2006).
Cabai merah (Capsicum annuum L.) merupakan komoditas sayuran yang banyak digemari oleh masyarakat. Ciri dari jenis sayuran ini adalah rasanya yang pedas dan aromanya yang khas, sehingga bagi orang-orang tertentu dapat membangkitkan selera makan. Karena merupakan sayuran yang dikonsumsi setiap saat, maka cabai akan terus dibutuhkan dengan jumlah yang semakin meningkat seiring dengan pertumbuhan jumlah penduduk dan perekonomian nasional (Setiawati, 2005).
Cabai merah (Capsicum annum L.) banyak dibudidayakan oleh petani Indonesia selain karena manfaatnya bagi kesehatan juga karena cabai merah memiliki harga jual yang cukup tinggi (Purwanto,2007).
BAB II
DETERMINASI DAN KLASIFIKASI
DETERMINASI DAN KLASIFIKASI
A. Determinasi
Determinasi Tanaman Cabe Kriting(Capsicum annuum L) yaitu :
Determinasi family :
1b-2b-3b-4b-6b-7b-9b-10b-11b-12b-13b-14a-15b-197b-208b-219a Fam111 (Solanaceae)Determinasi family :
Determinasi genus :
1b-3b-5b-6b-7-Genus 7 Capsicum
B. Klasifikasi
Kingdom : Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas : Asteridae
Ordo : Solanales
Famili : Solanaeae (suku terung terungan)
Genus : Capsicum
Spesies : Capsicum annum L.
BAB III
HABITATIO
HABITATIO
Tanaman cabai cocok ditanam pada tanah yang kaya humus, gembur dan sarang, serta tidak tergenang air. pH tanah yang ideal sekitar 5-6. Waktu tanam yang baik untuk lahan kering adalah pada akhir musim hujan. Menanam cabe bisa dilakukan baik di dataran tinggi maupun dataran rendah. Secara umum menanam cabe bisa dilakukan pada ketinggian 0-2000 meter diatas permukaan laut. Suhu optimal bagi tanaman cabe ada pada kisaran 24-27oC, namun masih bisa tahan terhadap suhu yang lebih dari itu. Sifat tersebut tergantung dari jenis varietas cabe.
BAB IV
DESKRIPTIO
DESKRIPTIO
- Organa Nutritiva
Akar tanaman cabai menyebar, tetapi dangkal. Akar-akar cabang dan rambut-rambut akar banyak terdapat dipermukaan tanah, semakin ke dalam akar-akar tersebut semakain berkurang. Ujung akar tanaman cabai hanya dapat menembus tanah sedalam 30-40 cm. Akar horizontal cepat berkembang di dalam tanah, menyebar dengan kedalaman 10-15 cm (Tjahjadi, 1991)
1.2. Batang ( Caulis)
Batang utama cabai tegak dan pangkalnya berkayu dengan panjang 20-28 cm dengan diameter 1,5-2,5 cm. Batang percabangan berwarna hijau dengan panjang mencapai 5-7 cm, diameter batang percabangan mencapai 0,5-1 cm. Percabangan bersifat dikotomi atau menggarpu, tumbuhnya cabang beraturan secara berkesinambungan (Prabowo, 2011).
1.3. Daun ( Folium)
Daun Cabai Kriting pada umumnya berwarna hijau cerah pada saat masih muda dan akan berubah menjadi hijau gelap bila daun sudah tua. Daun terdiri atas tangkai, tulang dan helaian daun. Daun cabai ditopang oleh tangkai daun yang mempunyai tulang menyirip. Bentuk daun umumnya bulat telur, lonjong dan oval dengan ujung runcing(Prabowo, 2011).
2. Organa Reproduktiva
2.1. Bunga ( Flos)
Bunga cabai berkelamin dua (hermafrodit), dalam satu bunga terdapat perlengkapan alat kelamin jantan dan betina. Posisi bunga cabai biasanya menggantung dengan warna mahkota bunga putih dan memiliki 5-6 kelopak bunga. Panjang bunga 1,5 cm lebarnya 0,5 cm dan panjang bunga 1-2 cm. Pangkal putik berwarna putih, panjangnya 0,5 cm. Warna kepala putik kuning kehijauan. Tangkai sari putih, tetapi yang dekat dengan kepala sari ada bercak kecoklatan. Panjang tangkai sari 0,5 cm. Kepala sarinya berwarna biru atau ungu (Tjahjadi, 1991)
2.2. Buah ( Fuctus)
Buah cabai merupakan buah buni berbentuk kerucut memanjang, lurus atau bengkok, meruncing pada bagian ujungnya, menggantung, permukaan licin mengkilap, diameter 1-2 cm, panjang 4-17 cm, bertangkai pendek, rasanya pedas. Buah muda berwarna hijau tua, setelah masak menjadi merah cerah. Sedangkan untuk bijinya, biji yang masih muda berwarna kuning, setelah tua menjadi cokelat, berbentuk pipih, berdiameter sekitar 4 mm. Rasa buahnya yang pedas dapat mengeluarkan air mata orang yang menciumnya, tetapi orang tetap membutuhkannya untuk menambah nafsu makan(Sunaryono,2003).
Bunga cabai berkelamin dua (hermafrodit), dalam satu bunga terdapat perlengkapan alat kelamin jantan dan betina. Posisi bunga cabai biasanya menggantung dengan warna mahkota bunga putih dan memiliki 5-6 kelopak bunga. Panjang bunga 1,5 cm lebarnya 0,5 cm dan panjang bunga 1-2 cm. Pangkal putik berwarna putih, panjangnya 0,5 cm. Warna kepala putik kuning kehijauan. Tangkai sari putih, tetapi yang dekat dengan kepala sari ada bercak kecoklatan. Panjang tangkai sari 0,5 cm. Kepala sarinya berwarna biru atau ungu (Tjahjadi, 1991)
2.2. Buah ( Fuctus)
Buah cabai merupakan buah buni berbentuk kerucut memanjang, lurus atau bengkok, meruncing pada bagian ujungnya, menggantung, permukaan licin mengkilap, diameter 1-2 cm, panjang 4-17 cm, bertangkai pendek, rasanya pedas. Buah muda berwarna hijau tua, setelah masak menjadi merah cerah. Sedangkan untuk bijinya, biji yang masih muda berwarna kuning, setelah tua menjadi cokelat, berbentuk pipih, berdiameter sekitar 4 mm. Rasa buahnya yang pedas dapat mengeluarkan air mata orang yang menciumnya, tetapi orang tetap membutuhkannya untuk menambah nafsu makan(Sunaryono,2003).
2.3. Biji ( Semen)
Bijinya kecil, bulat pipih seperti ginjal dan berwarna kuning kecoklatan (Sunaryono,2003).
Bijinya kecil, bulat pipih seperti ginjal dan berwarna kuning kecoklatan (Sunaryono,2003).
BAB V
RINGKASAN
RINGKASAN
DAFTAR PUSTAKA
Prabowo, B. 2011. Statistik Tanaman Sayuran Dan Buah Semusim Indonesia.
Jakarta. Indonesia
Setiawati, Y. 2005. Analisis Varietas dan Polybag Terhadap Pertumbuhan
Serta Hasil Cabai (Capsicum annuum L.) Sistem Hidroponik. Buletin
Penelitian.:http://research. Mercubuana.ac.id (Diakses 31 Mei 2015).
Sudiono, S. 2006. Pengaruh Fungisida dan Waktu Aplikasi Terhadap Penyakit
Sudiono, S. 2006. Pengaruh Fungisida dan Waktu Aplikasi Terhadap Penyakit
Antraknosa Buah Cabai. LAPTUNILAPP.
Sunaryono, Hendro H. 2003. Budidaya Cabai Merah. Sianar Baru Algensindo.
Sunaryono, Hendro H. 2003. Budidaya Cabai Merah. Sianar Baru Algensindo.
Cetakan Ke V. Bandung.
Tjahjadi, N. 1991. Seri Budidaya Cabai. Kanisius. Yogyakarta.
Prayudi, G. 2010. Membudidayakan Tanaman Cabai. http://tipspetani.blogspot.com
Tjahjadi, N. 1991. Seri Budidaya Cabai. Kanisius. Yogyakarta.
Prayudi, G. 2010. Membudidayakan Tanaman Cabai. http://tipspetani.blogspot.com
2010/04. (Diakses 31 Mei 2015).
Purwanto, Joko. 2007. Bertanam Cabai Rawit Di Pekarangan. CV. Sinar cemerlang
Purwanto, Joko. 2007. Bertanam Cabai Rawit Di Pekarangan. CV. Sinar cemerlang
Abadi. Jakarta
Titanium TV: TV - The Art Institutes
BalasHapusAt the centre of the show, there are two TV-TV sets, titanium damascus knives the one on which the ceramic vs titanium flat iron viewers can titanium max trimmer watch. The other titanium rimless glasses on which the viewer can watch is titanium dog teeth implants a TV-PANNER.
The King Casino Company - Ventureberg
BalasHapusIt was born septcasino in 1934. The ventureberg.com/ Company offers luxury hotels, If you don't have a poker room in your goyangfc.com house, then you'll https://febcasino.com/review/merit-casino/ find a poker room in the https://jancasino.com/review/merit-casino/